30 Jurnal Filsafat Seni
Nama: Wulan Fitri Amanda
Kelas: R3K
NPM: 202246500847
#1
Seni mural merupakan salah satu seni gambar yang menggunakan tembok sebagai medianya. Seni mural merupakan media komunikasi antara seniman dan khalayak umum, menjadi alternatif untuk penyampain nilai-nilai estetis dan etis. Mural menjadi sentral peranannya ketika berada pada ruang publik, karena ruang publik menjadi salah satu sentral interaksi sosial bagi masyarakat khususnya perkotaan. Keberadaaan mural di ruang publik tentunya mempunyai fungsi sebagai media penyampaian aspirasi, sebagai fungsi estetik, ekonomi dan endidikan. Gagasan seniman pada penciptaan mural yaitu agar lingkungan kota dapat dijaga dan dilestarikan bersama.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi/article/view/11190
#2
Mural merupakan salah satu bentuk seni rupa, atau lebih tepatnya seni lukis, yang biasanya menggunakan dinding atau tembok sebagai medianya, atau dapat juga menggunakan media besar dan datar lainnya seperti, langit-langit, papan besi, maupun kain, baik eksterior maupun interior. Mural memiliki perbedaan dengan lukisan. Perbedaannya terletak pada persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh mural, yaitu kaitannya dengan arsitektur/bangunan, baik dari segi desain (memenuhi unsur estetika), maupun usia serta perawatan dan kenyamanan di ruangan.
https://icadecs.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/Full-Paper_Ryan-Sheehan-Nababan_ICADECS-19.pdf
#3
Mural adalah lukisan besar yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektur (Susanto, 2002 : 76). Mural juga berarti lukisan yang dibuat pada permukaan dinding, yang tidak langsung sama dengan lukisan. Perbedaanya terletak pada persaratan khusus yang harus dipenuhi oleh lukisan dinding, yaitu keterkaitannya dengan arsitektur / bangunan, baik dari segi desain (memenuhi unsur estetika), maupun usia serta perawatan dan juga dari segi kenyamanan pengamatannya (Susanto, 2002 : 76).
http://digilib.isi.ac.id/6129/4/JURNAL%20Zenti%20Daning%20Puspita%20Arum.pdf
#4
Suasana interior adalah sebuah pencapaian konsep yang berbasis pada tema dan gaya yang ingin dihadirkan perancang ke dalam ruang dari hasil gagasan/ ide. Tema dan gaya tersebut berhasil ketika pengguna merasa nyaman dalam ruang seperti yang direncanakan. Salah satu pembentuk suasana interior adalah melalui elemen estetik seperti backdrop, mural, lukisan atau tanaman interior. Mural adalah cara menggambar atau melukis pada media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen. Berbeda dengan grafiti yang lebih menekankan pada isi tulisan dan dibuat dengan cat semprot maka mural lebih bebas dan dapat menggunakan media cat tembok atau cat kayu bahkan cat atau pewarna apapun yang dapat menghasilkan gambar.
Kata Kunci: Suasana Interior, Mural
https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/atrat/article/view/1084
#5
Pesan dalam mural disampaikan dalam bentuk visual yang sarat akan lambang, tanda, kode dan makna. Cara penyampaian pesan dalam komunikasi visual terdiri dari dua jenis, yaitu secara verbal maupun visual. Gambaran verbal dalam mural adalah bahasa yang berwujud tulisan, sedangkan gambaran visual adalah bentuk dan warna yang disajikan dalam mural tersebut. Komunikasi visual tidak sertamerta hanya mampu memberikan pemecahan terhadap permasalahan yang ada dan hanya berkaitan dengan eksekusi visual, namun juga mampu memilih media yang tepat dan relavan untuk membangun komunikasi dengan masyarakat. Mural adalah salah satu media yang efektif dan akhir-akhir ini dijadikan media penyampai pesan secara visual. Mural selain dilihat sebagai produk budaya massa, yang dikerjakan secara team work kemudian berkembang kepada pergerakan massa untuk menyampaikan pesan secara bersama-sama, juga dilihat dari konteks ekspresi budaya.
https://media.neliti.com/media/publications/250554-analisis-visual-mural-karakter-mongki-ka-a63b79d6.pdf
#6
para sejarawan mencatat fenomena mural telah muncul di era perjuangan kemerdekaan. Begitupun saat ini, mural di zaman kemerdekaan juga sama-sama menyuarakan jeritan suara rakyat. Fungsinya sebagai alarm peringatan bagi pemerintah agar lebih sensitif. Dewasa ini, beragam mural bentuk kritik terhadap pemerintah muncul di sejumlah. Mural merupakan salah satu bentuk seni rupa, atau lebih tepatnya seni lukis, yang biasanya menggunkan tembok atau dinding sebagai medianya. Seni mural yang diproduksi tentu mempunyai tujuan yang ingin di sampaikan, mulai dari kepentingan pribadi untuk memenuhi hasrat estetis seniman, kepentingan menyuarakan kritik politik dan sosial budaya, kepentingan ideologi. Peneliti mengangkat judul penelitian seni mural media komunikasi politik era pandemi Covid-19. Dengan tujuan apakah efektif seni mural sebagai media komunikasi politik era pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, Langkah-langkah yang ditempuh antara lain Studi literatur dengan mengkaji seni mural, dokumentasi dengan mengkaji media cetak, media online dan wawancara hasil tentang seni mural media komunikasi politik dengan menelaah pendapat para pakar yang ada di youtube maupun televisi.
http://jurnal.lemhannas.go.id/index.php/jkl/article/view/407
#7
Mural merupakan media komunikasi yang dilakukan dengan lukisan di dinding. Seni mural kini menjadi salah satu bentuk perlawanan populer terhadap kebijakan pemerintah, kritik kepada penguasa dan reaksi terhadap permasalahan sosial. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta tidak secara tegas memasukkan mural sebagai objek perlindungan hak cipta. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai Mural Sebagai Suatu Ciptaan dan perlindungan hak cipta atas mural. Mural merupakan karya intelektual di bidang seni yang dihasilkan atas inspirasi,kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata. Dengan demikian, mural dapat diintepretasikan sebagai ciptaan yang mendapatkan perlindungan hak cipta berupa hak ekonomi dan hak moral.
https://ojs.unr.ac.id/index.php/yustitia/article/download/896/775/
#8
Mural adalah gambar atau lukisan di atas media dinding atau media luas lainnya yang bersifat permanen. Mural yang berupa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang bertujuan untuk membantu pemerintah Kota Tangerang dalam sosialisasi bagi warga masyarakat Kota Tangerang supaya berperilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat kali ini memanfaatkan dinding rumah warga untuk melukis mural yang dapat dijadikan sarana sosialisasi dengan cara mengingatkan warga masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Selain itu, mural juga dapat digunakan untuk spot swafoto atau rekreasi bagi masyarakat.
https://publishing-widyagama.ac.id/ejournal-v2/index.php/js/article/view/158
#9
Mural adalah lukisan di dinding dan biasanya dapat ditemui di dinding luar ruang, terutama yang menghadap atau bisa dilihat dari jalan. Mural menjadi salah satu medium penyampai aspirasi, khususnya yang berisikan kritik sosial. Kegelisahan, kekecewaan, dan amarah dituangkan oleh seniman melalui karya seni jalanan ini. Hal ini sejalan dengan estetika marxis yang mengatakan bahwa karya seni bisa sangat tergantung dari lingkungannya, baik dari isi maupun bentuk.
https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/92294
#10
Kebiasaan menggambar di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa itu, gambar digunakan sebagai sarana mistik dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu. Begitu juga perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno, memperlihatkan aktifitas menggambar di dinding dinding piramida. Seni mural ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh Firaun setelah dimumikan.Setelah sekian lama kegiatan seni mural sebagai sarana mistik menunjukkan ketidak puasan, dan ha! itu dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya Iukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk Kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar .
http://repo.isi-dps.ac.id/3185/1/Jurnal%20Seni%20Mural%20Sebagai%20Media%20Penyaampaian..._Setem_compressed.pdf
#11
Menurut Susanto dalam Suherman, dkk (2019: 197) mendefinisikan mural yang berasal dari kata ‘murus’ (tembok) sebagai lukisan besar yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektur. Lebih lanjut Susanto bahwa, mural merupakan lukisan yang dibuat secara langsung maupun tidak langsung pada permukaan dinding suatu bangunan, yang tidak langsung memiliki kesamaan dengan lukisan atau sejenis dengan istilah fresko. Perbedaannya terletak pada persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh lukisan dinding; keterkaitannya dengan arsitektur/bangunan, baik dari segi desain, maupun usia serta perawatan dan juga dari segi kenyamanan pengamatannya.
https://journal.ummat.ac.id/index.php/jpmb/article/download/1893/1526
#12
Seni mural merupakan seni yang hadir dengan menawarkan pendekatan yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat. Seni mural kerap dijumpai di kawasan-kawasan perkotaan, seperti di kawasan komersil, fasilitas umum, dan sebagainya yang memiliki bidang dinding yang luas sehingga oleh seniman mural bidang dinding ini dijadikan sebagai media untuk berkarya. Adapun tujuan dari dilakukannya lukisan mural ialah untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas, memperindah kawasan, serta mengubah citra kawasan. Seni mural cukup berkembang di Indonesia, Kampung Beting di Kota Pontianak merupakan salah satu kampung yang memiliki kekayaan karya seni mural yang mengusung beberapa tema mengenai isu yang sedang hangat, seperti pendidikan, pariwisata, hingga sejarah budaya Kampung Beting. Sebagai kawasan yang memiliki nilai historis budaya Kota Pontianak, kesenian mural di Kampung Beting menjadi salah satu upaya dalam pengenalan citra budaya kesultanan Kota Pontianak kepada masyarakat luas. Upaya dilakukannya aktivitas mural kawasan ini diharapkan mampu menghilangkan stigma negatif dari Kampung Beting sebagai “daerah merah” dan mengubahnya menjadi kawasan yang edukatif serta menarik untuk dikunjungi.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPLP2KM/article/view/68869
#13
Tulisan ini membahas tentang eksistensi mural sebagai media komunikasi dan berekspresi serta bagaimana pengaturan perundang-undangan terkait dengan kebebasan berekspresi dan memberikan pendapat di media umum. Seperti yang tertuang dalam konstitusi pada pasal 28 E ayat 3 yang berbunyi “setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.” Hal ini menjadi upaya bahwa dalam memberikan pendapat dan kritik telah diatur dalam konstitusi, akan tetapi dalam praktinya kebebasan berpendapat dan mengkritik juga diberi batasan agar tidak menimbulkan masalah. Batasan tersebut tertuang dalam pasal 28I ayat 5, bahwasanya “untuk mengakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.” Maka dari itu, dalam menyampaikan pendapat dan berekspresi mampu sejalan dengan koridor perundang-undangan yang berlaku.
https://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/jrh/article/view/2381
#14
Tujuan pengabdian yang akan dilakukan adalah pembuatan mural tema tanaman dan binatang untuk penguatan program sekolah adiwiyata dan media pembelajaran seni rupa anak usia dini di Kecamatan Kalijambe Sragen. Metode yang akan digunakan melalui pelatihan dan dan pendampingan melalui pendekatan partisipatif dan kolaboratif berpijak pada hasil observasi dan wawancara secara mendalam mengenai tema pembelajaran yang ada di TK sebagai pertimbangan utama dalam berkarya mural dengan metode direct practice menggambar langsung lukisan pada dinding TK. Hasil karya lukisan dinding mural dengan tema pembelajaran yang ada di Tk dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seni rupa anak usia dini. Melalui Pelatihan dan pendampingan pembelajaran seni rupa anak usia dini dalam kegiatan menggambar yang memanfaatkan visualisasi karya dari hasil penerapan seni mural yang telah dilakukan.
https://jurnal.uns.ac.id/dedikasi/article/view/45255
#15
Mural merupakan sebuah kreativitas yang dituangkan dalam desain dinding bangunan. Mural merupakan lukisan berukuran besar yang dibuat untuk menunjang arsitektur ruang, sehingga mural tidak lepas dari unsur pembentuk ruang yaitu dinding. Mural merupakan salah satu media alternatif seni rupa yang berfungsi sebagai wadah aspirasi masyarakat melalui lukisan bernuansa kritik, informasi peristiwa, serta sebagai sarana pemersatu hati nurani antara seniman dan masyarakat. Mural merupakan salah satu bentuk media informasi dan komunikasi Komunikasi Visual. Bentuk komunikasi visual adalah penyampaian informasi atau komunikasi dengan menggunakan gambar seperti mural.
https://jurnalrisetkomunikasi.org/index.php/jrk/article/view/705
#16
Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penyampaian pesan yang disampaikan melalui mural untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan pentingnya melestarikan lingkungan. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dan analisis deskriptif. Sampel penelitian ini adalah mural yang terdapat di Desa Pengkoljagong, Jawa Tengah. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa penyampaian pesan yang dibuat dengan menggunakan narasi visual berupa mural menunjukkan efektivitas meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan wajib melestarikannya. Narasi visual tersebut memvisualisasikan objek berupa lingkungan yang bersih dan nyaman dengan komposisi center serta warna yang dipergunakan menycolok seperti merah, hijau, kuning serta gradasi warna-warna yang diolah dari warna-warna tersebut.
https://www.jurnal.ideaspublishing.co.id/index.php/ideas/article/view/831
#17
HOME / ARCHIVES / VOL 3 NO 1 (2021): JURNAL LENTERA WIDYA DESEMBER 2021 / Articles
ABSTRACT
Seni Mural sebagai bentuk kegiatan kreatif yang berbasis budaya lokal berfungsi menata kawasan wisata air terjun Grembengan dengan mengedepankan kreativitas dan inovasi dengan mengoptimalkan potensi kekayaan budaya yang dimiliki Desa Bongan. Kreatifitas berbasis budaya lokal dimanfaatkan sebagai modal dalam pengembangan kawasan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dan pengembangan pariwisata berbasis budaya lokal. Mural sebagai re-interpretasi budaya Desa Bongan salah satu cara kreatif untuk mengedukasi seni dan budaya dengan visual yang menarik lokasi stempat. Kekayaan budaya lokal dari pembuatan mural menjadi bagian identitas penting dalam kreatifitas, karena dapat menjadi ikon di Bali dan sebagai upaya pelestarian budaya lokal. Desain mural yang mengambil karakter Kebo Iwa sebagai wujud interpretasi karakter lokasi dilaksanakannya mural sebagai modal budaya dan simbolik. Modal budaya sangat penting sebagai asset sumber daya yang akan menjadi pelaku pasar di masa yang akan datang melalui pemahaman tentang mural.
https://jurnal.idbbali.ac.id/index.php/lenterawidya/article/view/267
#18
Perkembangan mural di Indonesia khususnya di kota Bandung sangat berkembang pesat, terbukti banyaknya mural yang terdapat di kota Bandung. Namun stigma masyarakat terhadap mural tidak pernah lepas dari vandalisme, kurangnya edukasi dan informasi mengenai mural membuat stigma itu berkembang di masyarakat, maka dari itu penulis melakukan penelitian terhadap masalah ini. Penulis melakukan penelitian ini menggunakan metode wawancara kepada para ahli di bidang mural dan juga masyarakat dengan cara memberikan kuisioner terkait masalah tersebut. Metode ini dipilih karena merupakan metode yang paling tepat untuk mencari data penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapatkan hasil bahwa para audiens memiliki antusias yang tinggi terhadap mural. Namun kurangnya informasi mengenai mural membuat para audiens kurang memahami tentang dasar-dasar pembuatan mural dan perbedaanya dengan vandalisme tersebut. Maka dari itu, penulis merancang sebuah alternatif solusi dengan membuat sebuah identitas karya mural sebagai karakter pendukung lingkungan pariwisata. Karya mural ini akan berisi tentang segala aspek mengenai karakter-karakter yang mbersatu dengan alam. Dengan adanya karya mural tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan dan membantu para masyarakat dan khususnya Kelurahan Ciumbuleuit untuk dapat membuat mural secara indah juga membawa stigma mural menjadi lebih positif, serta dapat membantu untuk mengurangi potensi akan terjadinya vandalisme khususnya di Kelurahan Ciumbuleuit, Kota Bandung.
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsa/article/download/211/144
#19
Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pembuatan mural ini bertujuan untuk menambah keindahan dan memberikan suasana baru bagi lingkungan sekolah khususnya bagi anak-anak di SD Kristen Kalam Kudus Blitar. Mitra ingin lingkungan sekolah yang berdinding polos dipercantik dengan mural. Metode yang dilaksanakan adalah survey lokasi, persiapan material, pengerjaan mural dan evaluasi kegiatan. Penerapan mural di sekolah tidak hanya mengedepankan keindahan, namun juga nilai edukasi sesuai usia sekolah. Dengan memasukkan unsur seni ke dalam ruang sekolah, maka suasana ruangan menjadi lebih ekspresif dan menjadi stimulus kreativitas anak dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Kegiatan berjalan dengan lancar dan para mitra menyukai karya yang dibuatnya karena mural menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dampak dari kegiatan ini bagi mahasiswa Program Studi Desain Interior Universitas Kristen Petra yang terlibat adalah mahasiswa dapat mengembangkan kreativitasnya dalam menggambar dan membagikannya kepada masyarakat. Siswa juga belajar tentang manajemen waktu dan bekerja dalam tim.
https://e-journal.uniflor.ac.id/index.php/abdika/article/view/2263
#20
Mural merupakan salah satu media alternatif seni visual jalanan/street visual art yang berfungsi sebagai wadah aspirasi masyarakat melalui lukisan. Daya tarik seni memberikan kesan yang kuat, sejalan dengan teori komunikasi visual yang berasumsi bahwa penggunaan seni dalam media pendidikan sangatlah penting. Salah satu bentuk seni tersebut adalah mural. Tujuan dan fungsi mural sendiri masih berkembang hingga saat ini. Pembuatan mural di PAUD pada dasarnya merupakan salah satu bentuk pemanfaatan ruang kosong dengan mengedepankan misi edukasi, seperti: sebagai media pengenalan nilai-nilai budaya lokal (folklore). Sebab melalui cerita rakyat secara tidak langsung mewakili realitas sosial yang ada di sekitar kita. Dengan demikian pada dasarnya fungsi tersirat dari pembuatan mural pada ruang kosong di sekolah PAUD adalah untuk melatih kepekaan siswa.
https://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PW/article/view/1796
#21
Mural merupakan seni lukis jalanan yang kini difungsikan sebagai media kritik di Kota Denpasar. Artikel ini membahas alasan mural dapat dijadikan media komunikasi dalam hal memberikan kritik, pola komunikasi dan implikasi keberadaan mural bagi kehidupan sosial masyarakat Denpasar, dengan menggunakan metode kualitatif fenomenologi berbasis Agama Hindu fokus penelitian yakni pada mendeskripsikan serta melihat fenomena dibalik fenomena yang terjadi dengan mengkolerasikannya sesuai ajaran Tri Hita Karana. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, metode kepustakaan dan studi dokumentasi. Teori yang digunakan yakni teori fenomenologis, teori interaksionisme simbolik dan teori resepsi. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor penyebab mural digunakan sebagai media komunikasi simbolik dikarenakan mural sebagai media yang efektif dengan mengkombinasikan pesan, bentuk gambar, tulisan dan warna, pola komunikasi melalui simbol yang membahas isu pemerintahan, sosial dan lingkungan serta keberadaan mural ini memberikan akibat atau perubahan ke arah yang lebih baik bagi kehidupan sosial masyarakat Denpasar berdasarkan basis ajaran Tri Hita Karana.
https://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/comment/article/view/3229
#22
Mural merupakan seni jalanan dengan gaya tersendiri. Beberapa muralis memang beringas menciptakan karya mereka tergantung pada apa yang mereka dapatkan dari karya tersebut, namun demi kepuasan mereka sendiri. Tesis ini mencoba memaparkan fenomena seni lukis jalanan dengan merumuskan informasi permasalahan dari beberapa bagian sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi seperti munculnya mural, perkembangannya hingga anggapan bahwa mural merupakan seni brutal.
https://www.e-journal.trisakti.ac.id/index.php/dimensi/article/view/1255
#23
Mural adalah setiap karya seni yang dilukis atau diaplikasikan langsung pada dinding, langit-langit, atau permukaan permanen berukuran besar. Ada beberapa pesan yang ingin disampaikan oleh para pembuat mural. Hal ini untuk menciptakan kondisi disekitarnya yang dapat mengekspresikan estetika, sosial, dan budaya. Dengan proses ini akan dimulai dari politik estetis dan lain-lain. Estetika adalah proses usaha dan perwujudan karya seni menjadi nyata. Dalam estetika politik terdapat upaya untuk memberikan aksi politik dengan cara berekspresi melalui media seni yang disebut mural.
https://ejournal.uigm.ac.id/index.php/Besaung/article/view/118
#24
Mural merupakan sebuah lukisan yang besar pada sebuah dinding, namun mural tidak sama dengan karya lukis. Terdapat syarat khusus sebuah karya dapat dikatakan sebagai sebuah karya mural, yaitu kaitannya dengan arsitektur/bangunan, baik dari sisi desain (mempunyai unsur estetika), maupun usia serta perawatannya dan juga dari sisi kenyamanan dalam pengamatannya. Mural dapat diproduksi baik di dalam maupun luar ruangan. Sejarah mencatat bahwa mural sudah ada sejak jaman prasejarah, yaitu 31.500 tahun silam, yang terdapat di lukisan gua di Lascaux, di selatan Perancis. Di Indonesia sendiri tercatat bahwa lukisan dinding juga sudah ada sejak jaman prasejarah, yaitu di jaman Mesolitikum. Pada saat itu lukisan dinding digunakan sebagai tanda bahwa pernah ada manusia yang telah menghuni dan melangsungkan kehidupan di gua tersebut.
https://abdidas.org/index.php/abdidas/article/download/335/226
#25
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa karya mural Komunitas Jakarta Art Movement dapat menjadi salah satu alternatif media dalam penyampaian aspirasi kepada pemerintah, salah satunya adalah penyampaian visi berbangsa dalam upaya penguatan kekuatan pangan nasional. Tujuan penelitian ini dilakukan, diantaranya; (1) Mendeskripsikan bahwa pada era teknologi informasi 4.0 sebagai spirit jiwa jaman dihasilkan mural estetik dengan menggunakan metode konvensional yang dilakukan secara manual. (2) Menjabarkan narasi persoalan keseharian dapat direfleksikan melalui seni mural karya-karya Komunitas Jakarta Art Movement melakukan kerja kolaboratif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat (para aktivis, pengusaha, pekerja seni, anggota paskibra, dan anggota The Jack Mania). (3) Menjabarkan bahwa Komunitas Jakarta Art Movement dengan proses kerja kreatifnya ingin mengangkat isu tentang upaya dalam peningkatan ketahanan pangan nasional sebagai salah satu visi berbangsa menggunakan pendekatan visual.
https://jurnaldekonstruksi.id/index.php/dekonstruksi/article/download/130/94
#26
Mural saat ini digunakan sebagai bentuk ungkapan, mengkritisi masalah sosial lewat gambar dan tulisan di dinding jalanan, trotoar, kini mural menjadi bisnis manis seni lukis. Bisa Anda lihat sekarang, mural menjadi salah satu pilihan untuk mempercantik interior. Bahkan mural juga menjadi daya tarik tersendiri sebagai spot foto yang menarik. Tidak heran jika kini banyak sekali cafe, restoran, hotel, apartemen hingga rumah menggunakan lukisan dinding atau mural sebagai Point of View dari sebuah ruangan. Mural menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang ke cafe atau resto. Mural yang dibuat disesuaikan dengan selera, konsep cafe/restonya sendiri hingga menjadi media branding secara tidak langsung.
https://journal.interstudi.edu/index.php/jurnalpedes/article/download/1818/329
#27
Mural saat ini sedang menjadi trend di kalangan masyarakat.Sebagai salah satu bentuk karya lukisan pada dinding mural mempunyai fungsi estetika dan juga sebagai salah satu bentuk penyampaian pesan secara visual pada masyarakat. Dengan adanya mural, diharapkan masyarakat dapat mengerti dengan cepat maksud yang akan disampaikan dalam lukisan mural tersebut,. Sebagai bagian dari karya seni rupa, mural menerapkan kombinasi elemen rupa seperti garis/line, bentuk/form, bidang/shape, warna/colour, huruf/kalimat (tipografi) dan ruang/space. Sebagai sebuah karya seni rupa, mural menerapkan prinsip-prinsip dalam tata letak seperti keseimbangan/ balance, kesatuan/ unity, ritme/ rhythm, proporsi / proportion dominasi/ emphasis/ dan variasi variety. Penerapan karya mural yang baik mampu mengangkat citra ruang dan lingkungannya, sehingga seni mural tidak hanya ada di ruang publik masyarakat perkotaan, seperti café, resto tapi juga diterapkan pada bangunan pengolahan limbah seperti SPALD-T (Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat). Pemilihan tema gambar pada bangunan SPALD-T biasanya dibuat dengan tema yang menarik ,seperti lingkungan hisup, kehidupan satwa, budaya dll, sehingga diharapkan dengan adanya karya mural pada bangunan SPALD-T dan lingkungan ini tidak hanya manfaat sehat karena limbahnya terolah dengan baik, tapi lingkungan juga menjadi lebih rapi dan indah dengan adanya bangunan SPLAD-T dengan hiasan lukisan mural, sehingga dapat memberikan fungsi tambahan seperti menjadi tempat berinteraksi dan berswa foto untuk warga.
https://jurnal.umt.ac.id/index.php/jt/article/view/5048
#28
Di negara demokrasi modern, mural merupakan salah satu bentuk partisipasi politik masyarakat untuk terlibat secara aktif di dalam sistem politik. Dalam sistem politik, mural sebagai input (artikulasi kepentingan, agregasi kepentingan dan komunikasi politik) ke dalam sistem politik untuk dipertimbangkan dan dikonversi menjadi output. Pandemi Covid-19 merupakan krisis multidimensi, untuk mengatasinya maka kunci utamanya adalah partisipasi politik dalam memberikan saran, kritikan dan dukungan kepada pemerintah. Namun tidak semua saluran partisipasi politik masyarakat bisa di akses secara bebas dan setara oleh masyarakat. Dalam artikel ini bertujuan untuk menginvestigasi peran masyarakat dalam sistem politik, mural sebagai media partisipasi politik dan bentuk-bentuk mural sebagai partisipasi politik pada masa pandemi Covid-19. Partisipasi politik merupakan bentuk dari pelaksanaan kedalautan rakyat dalam menentukan nasibnya baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Mural sebagai media partisipasi politik karena berisi kritikan, saran dan dukungan kepada pemerintah dalam penanggulangan Covid-19. Mural sebagai kritikan sosial muncul akibat permasalahan pemerintah yang belum secara maksimal mengatasi dampak dari Covid-19, serta perilaku koruptif pejabat publik yang memanfaatkan krisis untuk memperkaya diri. Mural sebagai dukungan kepada program dan kebijakan pemerintah merupakan salah satu bentuk masyarakat untuk ikut mendukung pemerintah dalam memerangi penyebaran Covid-19. Namun dalam realitasnya, pemerintah hanya mengakomodir mural yang bersifat dukungan tetapi mural yang mengkritik pemerintah direspon secara represif dengan menghapus dan mencari pelaku mural untuk diadili, karena dianggap telah melecehkan simbol negara.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/perspektif/article/view/13932
#29
Dalam dunia seni visual, tentunya sudah tak asing lagi dengan yang namanya seni mural. Mural adalah salah satu karya seni yang cukup populer di Indonesia, terutama pada kalangan remaja. Seni mural juga seolah memberikan kebebasan bagi pembuatnya untuk mengeksplorasi kreatifitas yang dimilikinya lalu dicurahkan pada media yang permanen seperti dinding. Seni mural juga dapat dijadikan sebagai penunjuk tempat, history suatu tempat, atau bahkan media edukasi bagi masyarakat. Dengan masih adanya wabah Covid-19 terutama varian terbaru yaitu Omicron yang merajalela pada saat ini, mural menjadi andalan bagi mahasiswa sebagai media edukasi untuk pencegahan penularan wabah Covid-19 bagi masyarakat di salah satu desa Kabupaten Lampung Selatan yaitu Desa Rantau Minyak Kecamatan Candipuro. Oleh karena itu, kajian melalui penulisan ini dapat menjelaskan dengan lebih terperinci mengenai seni mural sebagai media edukasi bagi masyarakat di desa Rantau Minyak, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan.
https://jurnalbuguh.unila.ac.id/index.php/buguh/article/view/1050
#30
Mural adalah lukisan di dinding maupun permukaan lebar lainnya. Berbeda dengan grafiti yang lebih menekankan bentuk visual sebagai tulisan hias, mural lebih bebas melainkan visual dan media yang digunakan. Media-media yang digunakan untuk mural meliputi cat tembok, cat kayu, kapur, atau alat-alat gambar lainnya (Kusrianto & Arini, 2011:222). Menurut DK. Halim (2008), Pembangunan kota yang berkelanjutan seharusnya mampu memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kualitas hidup generasi selanjutnya. Konsep yang sangat mendasar ini berpegang pada prinsip bahwa tidak boleh membuat warga yang hidup sekarang dan nanti terganggu dengan cara menjaga lingkungan hidup di sekitarnya. Konsep ketahanan lingkungan sangat perlu diaplikasikan dalam semua aspek perencanaan kota dan wilayah. Proyek mural sangat berpotensi untuk mendukung ketahanan lingkungan, khususnya pada aspek-aspek psikososial masyarakat.
https://jurnal.machung.ac.id/index.php/citradirga/article/download/406/213/
Komentar
Posting Komentar